Sabtu, 27 Februari 2010

Kesenjangan Sosial Bukan Berarti Kesenjangan dalam pemikiran


Cerita ini saya ambil dari pengalaman teman saya yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di wilayah indonesia bagaian timur.Pada suatu sore itu para mahasiswa yang melakukan kuliah kerja nyata(KKN) sedang akan melakukan sebuah pertandingan sepak bola antara warga kampung dan para anggota Kuliah Kerja Nyata untuk mengisi waktu yang luang di sore itu.

Disela-sela menunggu pertandingan di mulai seorang anggota Kuliah Kerja Nyata (KKN)tiba-tiba dia menceloteh dengan salah sasatu warga kampung tersebut dengab memberi pertanyaan.Bagaimana cara "Berapa panjang tiang bendera ini"sambil dia menunjuk sebuah tiang bendera tersebut.Lalu salah satu warga memghampiri tiang bendera itu menggunakan meteran dan memanjat tiang bendera.Kemudian ia turun dan ngomon kepada anggota kuliah kerja nyata (KKN).Bahwa tinggi dari tiang bendera tersebut 30meter,lalu sang anggota kuliah kerja nyata tersebut menjawab.Kalau begitu anda goblok,karena itu membahayakan keselamatan diri anda.

Kalau mau mengukur tinggi itu ya..Tiangnya anda lepas lalu anda ukur di bawah.Lalu Warga tersebut ngomong kalau mengukurnya di bawah itu namanya mengukur panjang bukan tinggi dari tiang tersebut.

Sambil menggelengkan kepala dan sedikit tersenyum anggota KKN tadi berkata."KESENJANGAN SOSIAL BUKAN BERARTI KESENJANGAN DALAM PEMIKIRAN"

Senin, 01 Februari 2010

*(Belajar Membangun Karakter Bangsa Dari Nol)*

"Kebangkitan "berati ada yang sedang ,terpuruk,tertinggal dan di dera krisis.sebuah kebangkitan yang harus di bangun di tanam pada setiap umat manusia.

Kebangkitan yang pasti membutuhkan waktu yang lama untuk membangun nsebuah karakter bangsa yang bisa mendarah daging pada setiap umat manusia .Diperlukan sebuah komitmen "Dari noluntuk generasi yng berekarakter".Agar generasi kita tidak hanya membangga-banggakan keajaiban yang sudah banyak di raih oleh negara kita serta tidak hanya berharap untuk sesuatu yang belum di capai oleh negara kita di masa yang akan datang.
Coba kita tanya pada siswa menengah pertama,berapa buku tidak termasuk komik yang telah di baca selama setahun belakangan. Kemungkinan kita akan mendapat sebuah jawaban yang kurang baik untuk di dengar oleh telinga kita,karena para generasi kita lebih suka membaca komik dll.Dari pada buku yang bermanfaat bagi sang generasi kita.
Apabila faktanya demikian ini dapat kita simpulkan berati karakter bangsa kita telah tercemar oleh oleh hal-hal yang tidak bermanfaat.
Apakah ini mencerminkan sebuah karakter bangsa kita ,yang masyarakatnya sekarang hanya mementingkan kesenangan dan memikirkan dirinya sendiri.Perlu sebuah perjuangan yang berat untuk mendarah dagingkan suatu karakter bangsa kepada generasi kita harus kita mulai dari "GENERASI NOL".
"Bangunlah sebuah karakter bangsa di atas fondasi yang kokoh yaitu dari "GENERASI NOL" untuk menuju generasi yng berkarakter harus di mulai dari sebuah keluarga"